SEJARAH NABI MUHAMMAD
SAW
BIODATA NABI MUHAMMAD SAW
Nama: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Tempat Tanggal lahir : Makkah Al-Mukarramah, dekat bukit Al- Shofa di
Rumah Abu Thalib. Subuh Isnin, 12
Rabiulawal tahun 53 / 20
April 570 M.
Tempat dan Tanggal Wafat : Madinah 12 Rabiul Awal 11 H / tanggal 6 Juni 632 M
Nama Bapak : Abdullah bin Abdul Muthalib
Nama ibu
: Aminah binti Wahab
Nama Nenek dari Bapak : Fatimah binti Umar Al-Makhzumiyah
Nama Nenek dari Ibu : Burrah binti Abdul U’za
Nama Pengasuh : Ummu Aiman
Pengasuh pertama: Barakah Al-Habsyiyyah
Warga Negara : Muslim Quraisyi Hasyimi
Kediaman
Beliau : Makkah dan Madinah, Masjid Nabawi
Pekerjaan
: 1-Pengembala domba di masa kecil
2- Pedagang sampai usia 40 tahun
Gelar
: Rasul dan Nabi sebagai rahmat bagi alam semesta
Tanda Tanda
Istimewa : 1 – Stempel kenabian atara kedua bahunya
2 – Dipayungi awan dalam setiap pepergian
Istri-Istri Nabi
1- Khadijah binti Khuailid
2- Saudah binti Zama’h
3- A’isyah binti Abu bakar As-Shiddik
4- Hafshah binti Umar bin Khattab
5- Zeinab binti Khuzaimah
6- Hind binti Hudhaifah
7- Zainab binti Jahsy
8- Juwairiyah binti Harist
9- Shafiyyah binti hay
10- Ramlah binti Abi Sufyan
11- Maimunah binti Al-Harist
12- Mariya binti Syamu’n
Putra Putri Nabi :
1.Qasim
2.Abdullah
3.Ibrahim
4.Zainab
5.Ruqayyah
6.Ummu Kalstum
7.Fatimah
Paman Nabi (Dari Ayah) :
1- Zubair
2- Abu Thalib
3- Abbas
4- Dhirar
5- Hamzah
6- Al-Muqawm
7- Hijl
8- Harist
9- Abu lahab
(Abdul U’zza’)
10- Ghaidaq
11-Abdul Ka’bah
12- Qustm
Bibi Nabi (Dari Ayah) :
1- Ummu Hakim Al-Baidha’
2- A’tikah
3- Umaimah
4- Arwa’
5- Burrah
6- Shafiyyah
Paman Nabi (Dari Ibu) :
1- Al-Aswad bin
Yaghust
2- Abdullah bin Al-Arqam bin
Yaghust
Misi Nabi Muhammad SAW dalam menyempurnakan akhlak
Moral bangsa Arab pada masa sebelum Islam sangat rendah dan biadab sehingga zaman itu disebut zaman Jahiliyah. Kedatangan Nabi
Muhammad membuat suasana di negeri
Arab yang semula tidak tenang berubah menjadi negeri
yang tentram sehingga membawa suasana penuh bahagia.
Hal itu disebabkan sikap atau perbuatan
yang luhur dari Nabi
Muhammad.
Dalam
Al-Quran Nabi
Muhammad SAW mendapatkan sebutan “USWATUN HASANAH” (suri tauladan yang baik). Sedikit demi sedikit Nabi Muhammad membangunkan masyarakat dengan menanamkan akhlak mulia dan beriman hanya kepada
Allah. Berkat hidayah dari
Allah dan bimbingan Nabi
Muhammad secara berangsur – angsur, masyarakat
Arab menjadi beradab dan beriman kepada
Allah dan menjalankan ajaran
agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Sifat – sifat Rasulullah
sebagai “USWATUN HASANAH”
1. Kesabaran Nabi
Muhammad SAW.
ËDalam menyampaikan risalah islam, Rasulullah SAW
dan kerabat – kerbatnya menahan intimidasi (ancaman), teror, siksaan, dan hinaan terus menerus dari orang kafir. Semua itu beliau terima dengan sabar selama 20 tahun.
ËDalam situasi medan perang, saat perang Uhud dan Khandaq. Pada saat itu kaum muslimin di dera kekalahan, beliau tetap tegar dan tidak lari dari pengepungan musuh terhadap kota Madinah tetapi beliau tetap memiliki harapan untuk menang.
ËDalam kondisi Rasulullah ditinggal wafat oleh anak , istri, dan kerabatnya, hati Rasulullah tetap tabah dan sabar.
Hal ini menunjukkan beliau mempunyai hati
yang sangat pengasih.
ËDalam kondisi menahan sakit, lapar, dan kefakiran, kita temukan puncak kesabaran pada diri Rasulullah SAW
yang tidak mungkin dicapai oleh siapapun.
2.Kasih Sayang Rasulullah
SAW
Rasulullah SAW
bersifat sangat rachmat dan penuh kasih sayang. Beliau disakiti, dilempari batu, dan diintimidasi habis – habisan, tetapi beliau membalas itu semua dengan do’a
yang berbunyi “Ya
Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.”
3.Kedermawanan Rasulullah SAW
Kedermawanan Rasulullah SAW
tiada tertandingi,
Allah telah menjadikan 1/5
harta rampasan perang untuk beliau. Kaum muslimin telah memperoleh harta rampasan perang
yang berlimpah ruah. Seandainya Rasulullah ingin mengumpulkan harta, tentu beliau akan menjadi orang
paling kaya. Akan tetapi, Rasulullah membagi harta tersebut untuk didermakan kepada
fakir miskin dan para pengikutnya
yang membutuhkan.
Misi Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi
Alam Semesta
1.Segi Sosial-kemasyrakatan
Sebelum islam datang, masyarakat
Arab jahiliyah tidak kenal makna taat dan disiplin. Padahal untuk membina suatu masyarakat
yang teratur dan tertib, sangat diperlukan disiplin dan kepatuhan kepada pemimpin.
Islam banyak meletakkan dasar-dasar umum sistem masyarakat
yang mengatur hubungan antar individu, hubungan individu dengan masyarakat, hubungan antara 1 kelompok dengan kelompok
yang lain, hukum tentang keluarga, dan hukum tentang bernegara. Islamlah
yang pertama
kali mengangkat derajat wanita dan memberi hak-hak mereka.
Islam juga mengusung ajaran pertama antar manusia .
2.Segi Politik
Bangsa
Arab sebelum islam masuk, mereka hidup bersuku-suku dan berdiri sendiri satu sama
lain dan kadang saling bermusuhan. Tapi
setelah bangsa Arab memeluk Islam, budaya kesukuan itu ditinggalkan, lalu
diganti dengan kesatuan persaudaraan dan agama. Dasar pertalian darah diganti
dengan dasar pertalian agama (akidah).
Bangsa Arab yang tadinya hidup bercerai berai dan berkelompok, berkat agam
Islam menjadi satu kesatuan bangsa yang mempunyai pemerintah pusat dan tunduk
pada satu hukum, yaitu hukum Allah.
Perjanjian Madinah
(Piagam Madinah) merupakan proklamasi dari lahirnya negara Islam Madinah. Dalam
Piagam Madinah disebutkan bahwa Rasulullah menjadi pemimpin di negara Islam di
Madinah. Sebagai kepala negara, beliau adalah pemimpin dari masyarakat Islam,
Yahudi, dan suku – suku lain. Meskipun penduduk Madinah terdiri atas Islam,
Yahudi, dan Musyirikin, Rasulullah menetapkan bahwa keamanan negeri Madinah
adalah tanggung jawab semua golongan
.
Secara garis besar
taktik pertahanan negeri Madinah yang ditetapkan Rasulullah, yaitu :
Setiap
golongan atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang tebusan bagi
masing – masing anggotanya.
Penduduk
Madinah diharapkan tegas dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun untuk
keluarga terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain.
Orang
Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agama mereka sendiri. Mereka dan
kaum muslimin harus saling membantu.
3.Segi Ekonomi
Makkah
adalah kota perdagangan. Letaknya strategis sebagai kota perhubungan antara
Yaman dan Habsyah, negeri Romawi dan Persia. Berbeda dengan Makkah, Madinah
adalah daerah pertanian, penduduk sebagian besar hidup dengan bertani kurma.
Hijrahnya Rasulullah dan para sahabat ke Madinah, kaum Muhajirin memulai
kehidupan dari awal. Kaum Ansar turut membantu kaum Muhajirin membuka usahanya
yang baru. Rasulullah juga mengenalkan tentang zakat agar harta kekayaan tidak
dinikmati orang – orang kaya saja.
Pengaruh Islam dan Rasulullah terhadap
Bangsa Arab
1.Dalam bidang akidah dan ibadah, bangsa
Arab yang semula menyembah benda – benda alam berubah menjadi menyembah Allah
SWT. Bangsa Arab telah meninggalkan kemusyrikan menuju tauhid.
2.Dalam bidang pemerintahan, bangsa Arab
telah menjadi bangsa yang memiliki sistem pemerintahan yang teratur, adil, dan
kokoh.
3.Dalam bidang akhlak, bangsa Arab telah
meninggalkan kebiasaan berbuat keji dan tercela, dan berubah menjadi bangsa
yang memiliki akhlak yang terpuji dan tinggi. Dengan mencontoh, sifat – sifat
nabi sebagai panutan yang baik atau uswatun hasanah, bangsa Arab telah menjadi
bangsa yang halus budi pekertinya. Bangsa Arab menjadi bangsa yang penuh sopan
santun dalam pergaulan, berbahasa halus dan indah.
4.Dalam bidang kemasyarakatan adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya disiplin dan ketaatan. Dalam memeluk islam, bangsa arab tidak lagi suka menumpahkan darah dalam perang saudara, dan tidak
main hakim sendiri.
Islam mengatur kesamaan hak dan kewajiban antara kaum laki-laki dan perempuan, dan mementingkan musyawarah atas segala urusan.